Home » » [fordian] Renungan Pagi "Kabar Baik Dari Patmos" 29 Juli 2013

[fordian] Renungan Pagi "Kabar Baik Dari Patmos" 29 Juli 2013

Diposting pada Minggu, 28 Juli 2013 | 20.38

 

Renungan Pagi  "Kabar Baik Dari Patmos"

                               

29  JULI 2013

 

"PEREMPUAN ITU LARI KE PADANG GURUN, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya" (Wahyu 12:6).

 

Para sarjana Alkitab umumnya sepakat bahwa wanita dalam Wahyu 13 melambangkan gereja yang menderita di tangan Setan, terutama setelah kebangkitan Yesus.  Memang, penganiayaan bisa datang dalam berbagai bentuk.

 

Saya dilahirkan di Upper East Side di Manhattan ketika itu wilayah itu daerah miskin (saat ini lingkungan itu menjadi perumahan termahal di Amerika).  Tidak lama kemudian , orangtua saya mencari tempat tinggal yang lebih terjangkau  diseberang Sunga Hudson di New Jersey.  Namun meskipun saya tumbuh besar di Negara bagian lain, orangtua saya tetap beranggapan bahwa kami adalah warga New York.  Kami bergeraja di Manhattan, dan ketika biaya tersedia maka saya dan saudara lelaki saya bersekolah di sekolah Advent di kota itu.

 

Sungguh berat tumbuh besar sebagai orang Advent di Kota New York.  Bukan hanya karena kebanyakan orang di jalan-jalan itu sekular, kami juga tidak rasa cocok dengan orang-orang Kristen dari denominasi lain.  Kami bagaikan komunitas kecil yang berada di tengah-tengah "dunia" pencakar langit serta godaan telarang lainnya.

 

Saya memang tidak pernah dianiaya karena iman saya.  Yang saya tahu adalah saya berbeda, bahkan aneh bagi orang lain.  Saya ingin disukai, tetapi anak-anak tetangga tahu bahwa saya tidak sama dengan mereka.  Saya tidak pernah pergi ke bioskop bersama mereka dan tidak pernah muncul di pesta-pesta dansa sekolah setiap Jumat malam (saya bersekolah di sekolah negeri  selama lima tahun).  Jika teman-teman saya menanyakan apakah mereka boleh mampir ke rumah saya pada hari Sabtu, saya selalu beralasan.  Saat ditawari bir atau rokok, saya menolak sesopan mungkin (meskipun saya mengalami banyak permuluan di toko permen dekat rumah).  Dianiaya ? Tidak.  Disiksa ? Tidak.  Diejek dan ditolak ? Tidak juga.  Teman-teman bukan Advent dan tetangga-tetangga kami benar-benar orang-orang yang ramah.  Saya bagaikan seekor ikan di daratan.  Ya, menjadi orang asing di negeri asing.

 

Saat tumbuh dewasa, saya merasa lebih betah membaca Kitab Wahyu dibandingkan bermain di lingungan sekitar tempat tinggal.  Kelihatannya Yohanes lebih dapat memahami pergumulan saya dengan dunia godaan terlarang, perasaan berbeda sendiri, bahkan ganjil.  Dia menyoroti tipe dunia tempat saya hidup.  Ketika membaca tenang wanita di padang gurun, saya merasa bahwa wanita itu mewakili saya.  Dunia Romawi sebagaimana yang dipahami oleh para sarjana Alkitab sangat mirip dengan dunia saya.  Orang-orang Kristen di Asia Kecil, sekalipun tidak ada yang menganiaya mereka, tetap bergumul dengan cara hidup orang-orang kafir.

 

Tuhan, latih aku pada masa-masa yang senang agar menjadi setia pada masa-masa sukar yang menurut Kitab Wahyu akan segera datang.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
----------------------------------------------------
"FirmanMu Pelita bagi kakiku dan Terang bagi jalanku"
-----------------------------------------------------


Post message : fordian@yahoogroups.com
Subscribe    : fordian-subscribe@yahoogroups.com
Unsubscribe  : fordian-unsubscribe@yahoogroups.com
Moderator    : fordian-owner@yahoogroups.com (Suhadi, Herschel, dkk)
File messages: http://groups.yahoo.com/group/fordian
Website Dian : http://dianweb.org
.

__,_._,___

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.